Cari Blog Ini

Selasa, 27 September 2016

Pelajaran nahwu bag 40

PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH (Pelajaran Keempat Puluh)

LANJUTAN

BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB(Huruf-huruf yang menashabkan)=Bagian Terakhir=

MATANقَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:فالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَ:أَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْ.Berkata penulis rahimahullah‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;1. أَنْ2. لَنْ3. إِذَنْ4. كَيْ5. لَامُ كَيْ6. لَامُ الْجُحُودِ7. حَتَّى8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ9. الْوَاوِ10. أَوْ--------------PENJELASAN:10. Huruf(أَوْ)dalam menashabkan Fi’il Mudhari’ memiliki dua makna;a. Bermakna(إِلَى)yakni ‘hingga atau sampai’;Contoh;لَأُلْزِمَنَّكَ أَوْ تَقْضِيَنِي دَيْنِي“Saya akan paksa kamu sampai kamu melunasi hutangkub. Bermakna(إِلَّا)yakni ‘kecuali’;لَأَقْتُلَنَّ الْكَافِرَ أَوْ يُسْلِمَ“Saya akan bunuh orang kafir itu kecuali jika masuk IslamPerhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah(kalimat) diatas!Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari ini(تَقْضِيَ)dan(يُسْلِمَ)dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf(أَوْ).Jika Huruf(أَوْ)masuk pada Fi’il Mudhari’, maka harus kalian Nashabkan Fi’il tersebut seperti misal diatas.Dengan ini selesailah kita dari pembahasan Nawashib (Amail-amil yang menashabkan) Fi’il Mudhari’. Semoga apayang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik.

Wallahu a’lam bish shawab.------------------------

✒Ditulis oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 8 Muharam 1437/ 21 Oktober 2015_di kota Ambon Manise.

Pelajaran nahwu bag 39

PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH (Pelajaran Ketiga Puluh Sembilan)

LANJUTAN

BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB(Huruf-huruf yang menashabkan)

MATAN:قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَىفالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَأَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْBerkata Penulis Rahimahullah‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;1. أَنْ2. لَنْ3. إِذَنْ4. كَيْ5. لَامُ كَيْ6. لَامُ الْجُحُودِ7. حَتَّى8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ9. الْوَاوِ10. أَوْPENJELASANLanjutan materi sebelumnya;f. Maksud kalimat(لِحَضِّهِمْ)artinya Tahdhidh, yakni dua Huruf tersebut jatuh setelah kata permintaan dengan disertai dorongan dan desakan.Contoh:هَلَّا أَكْرَمْتَ زَيْدًا فَيَشْكُرَكَ“Tidakkah engkau memulyakan Zaid, sehingga dia berterima kasih kepadamu.”هَلَّا أَكْرَمْتَ زَيْدًا وَيَشْكُرَكَ“Tidakkah engkau memulyakan Zaid, dengan itu dia akan berterima kasih kepadamu.”Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah(kalimat) diatas!Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari’ ini(فَيَشْكُرَ)dan(وَيَشْكُرَ)dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf(فَ)dan Huruf(وَ).Dan kedua Huruftersebut ketika masuk pada Fi’il Mudhari’ telah didahului oleh Tahdhidh.g. Maksud kalimat(تَمَنَّ)artinya Tamanni, yakni dua Huruf tersebut jatuh setelah kalimat berisi angan-angan yang mustahil terjadinya atau sulit terjadinya.Contoh:Seorang miskin berkata:لَيْتَ لِي مَالًا فَأَتَصَدَّقَ مِنْهُ“Duhai seandainya aku punya uang, sehingga aku bisa bershadaqah.”لَيْتَ لِي مَالًا وَأَتَصَدَّقَ مِنْهُ“Duhai seandainya aku punya uang, bersamaan dengan itu aku bisa bershadaqah.”Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah(kalimat) diatas!Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari’ ini(فَأَتَصَدَّقَ)dan(وَأَتَصَدَّقَ)dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf(فَ)dan Huruf(وَ).Dan kedua Huruf tersebut ketika masuk pada Fi’il Mudhari’ telah didahului oleh Tamanni.h. Maksud kalimat(وَارْجُ)artinya Raja’, yakni dua Huruf tersebut jatuh setelah kalimat harapan terhadap sesuatu yang dia sukai.Contoh:لَعَلَّ خَالِدًا حَاضِرٌ فَنُكْرِمَهُ“Semoga saja Khalid bisa hadir, sehingga kita bisa memulyakannya.”لَعَلَّ خَالِدًا حَاضِرٌ وَنُكْرِمَهُ“Semoga saja Khalid bisa hadir, bersamaan dengan itu kita bisa memulyakannya.”Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah(kalimat) diatas!Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari’ ini(فَنُكْرِمَ)dan(وَنُكْرِمَ)dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf(فَ)dan Huruf(وَ).Dan kedua Huruftersebut ketika masuk pada Fi’il Mudhari’ telah didahului oleh Raja’.i. Maksud kalimat(النَّفْيُ)artinya Nafi’, yakni dua Huruf tersebut jatuh setelah penafian atau peniadaan.Contoh:حَامِدٌ لَا يَلْعَبُ فَيَضِيْعَ أَمَلُهُ“Hamid tidak bermain, sehingga apa yang menjadi harapannya tidak sia-sia.”حَامِدٌ لَا يَلْعَبُ وَيَضِيْعَ أَمَلُهُ“Hamid tidak bermain, dengan itu apa yang menjadi harapannya tidak sia-sia.”Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah(kalimat) diatas!Kalian harus membaca dua Fi’il Mudhari’ ini(فَيَضِيْعَ)dan(وَيَضِيْعَ)dengan di Nashab, karena telah masuk padanya Huruf(فَ)dan Huruf(وَ).Dan kedua Huruftersebut ketika masuk pada Fi’il Mudhari’ telah didahului oleh Nafi’.Demikianlah syarat Huruf(فَ)dan(وَ)jikamenashabkan Fi’il Mudhari’, yakni harus di dahului oleh 9 hal yang terkumpul padaperkataan pernyair:مُرْ وَادْعُ وَانْهَ وَسَلْ وَاعْرِضْ لِحَضِّهِمْ.....تَمَنَّ وَارْجُ كَذَاكَ النَّفْيُ قَدْ كَمُلَا.Dan –Alhamdulillah- telah kami uraikan satu persatu maksud dari 9 hal tersebut.Disana masih tersisa Huruf terakhir yang bisa menashabkan Fi’il Mudhari’, yakni Huruf (أَوْ) yang akan kita bahas -in Syaa Allah- pada pertemuan yang akan datang.

Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.-----------------------

✒Ditulis oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 1 Muharam 1437/ 14 Oktober 2015_di kota Ambon Manise.

Pelajaran nahwu bag 36

PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH (Pelajaran Ketiga Puluh Enam)

LANJUTAN

BAB ‘AMIL-‘AMIL NASHAB(Huruf-huruf yang menashabkan)

MATAN:قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَىفالنَّوَاصِبُ عَشَرَةٌ، وَهِيَأَنْ، وَلَنْ، وَإِذَنْ، وَكَيْ، وَلَامُ كَيْ، وَلَامُ الْجُحُودِ، وَحَتَّى، وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ وَالْوَاوِ, وَأَوْ.Berkata penulis rahimahullah:‘Amil Nashab (huruf yang menashabkan) ada sepuluh, yaitu;1. أَنْ2. لَنْ3. إِذَنْ4. كَيْ5. لَامُ كَيْ6. لَامُ الْجُحُودِ7. حَتَّى8. الْجَوَابُ بِالْفَاءِ9. الْوَاوِ10. أَوْPENJELASAN:5. Huruf(لَامُ كَيْ)disebut juga LAM TA’LIL. Dinamakan LAM TA’LIL karena Jumlah (kalimat) setelah LAM TA’LIL merupakan sebab terjadinya Jumlah sebelumnya.Contoh Huruf LAM TA’LIL;ذَهَبْتُ إِلَى الْمَكْتَبَةِ لِأَقْرَأَ“Saya pergi ke perpustakaan untuk membaca.”yakni saya datang ke perpustakaan sebabnya saya ingin membaca. Kalau saya tidak ingin membaca, maka saya tidak ke perpustakaan.Disini Jumlah (kalimat) “untuk membaca” jatuh setelah LAM TA’LIL, yang mana dia adalah sebab terjadinya Jumlah sebelumnya, yaitu “Saya pergi ke perpustakaan”.Contoh kedua:ذَهَبْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ لِأُصَلِّيَ“Saya pergi ke masjid untuk shalat.”yakni saya datang ke masjid sebabnya saya ingin shalat. Kalau saya tidak ingin shalat, maka saya tidak pergi ke masjid.Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah(kalimat) diatas!Tidak boleh kalian membaca Fi’il Mudhari ini(لِأَقْرَأُ)dan(لِأُصَلِّيُ)dengan di Rafa’, karena telah masuk padanya Huruf(لَامُ كَيْ).Jika Huruf(لَامُ كَيْ)masuk pada Fi’il Mudhari’, maka harus kalian Nashabkan Fi’il tersebut seperti misal diatas.Misal LAM TA’LIL dalam al-Quran;{وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ}“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia”. [QS. An-Nahl:44]Lihatlah Fi’il Mudhari(لِتُبَيِّنَ),dia di Nashab karena masuk padanya LAM TA’LIL.6. Huruf(لَامُ الْجُحُودِ)LAM AL-JUHUD; adalah Huruf LAM yang masuk pada Fi’il Mudhari’, yang ciri-cirinya didahului oleh kalimat(مَا كَانَ)dan(لَمْ يَكُنْ).Contoh yang didahului kalimat(مَا كَانَ):{وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ}“dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu” [QS. Al-Baqarah:143]Contoh yang didahului kalimat(لَمْ يَكُنْ):{لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ}“maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka”. [QS. An-Nisaa:137]⚠ Perhatikan Fi’il Mudhari’ pada dua Jumlah (kalimat) diatas!Tidak boleh kalian membaca Fi’il Mudhari ini(لِيُضِيعُ)dan(لِيَغْفِرُ)dengan di Rafa’, karena telah masuk padanya Huruf LAM AL-JUHUD. Jika Huruf LAM AL-JUHUD masuk pada Fi’il Mudhari’, maka harus kalian Nashabkan Fi’il tersebut seperti pada dua ayat diatas.Waffaqallahul jami' li kulli khoirin.✒Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 11 Dzul Qa’dah 1436/ 29 Agustus 2015_di kota Ambon Manise.Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com