Cari Blog Ini

Rabu, 21 Mei 2014

BELAJAR ILMU NAHWU BAG 7

EDISI REVISI:
 BELAJAR ILMU NAHWU
DARI KITAB AL AJURUMIYAH 
��(PELAJARAN KETUJUH)��
�� ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ – ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻭﺃﻗﺴﺎﻣﻪ :ﺔﻌﺑﺭﺃ ﺭَﻓْﻊٌ، ﻭَﻧَﺼْﺐٌ، ﻭَﺧَﻔْﺾٌ، ﻭَﺟَﺰْﻡٌ
�� Berkata penulis_rahimahullah:
“Macamnya (I’rab) ada empat: Rafa’,
Nashab, Khafadh, dan Jazem.”
Penjelasan:
Setelah penulis menyebutkan definisi
I’rab, maka penulis mulai menjelaskan
jenis-jenis I’rab.
I’rab, macamnya ada empat: Rafa,
Nashab, Khafadh, dan Jazem.
- Rafa, alamat aslinya adalah dhammah.
- Nashab, alamat aslinya adalah fathah.
- Khafadh, alamat aslinya adalah kasrah.
- Jazem, alamat aslinya adalah sukun.
Masing-masing jenis memiliki tempat
sendiri-sendiri, sebagaimana yang akan
kita jelaskan.
➖➖➖➖➖➖➖
�� ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ – ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻓﻠﻸﺳﻤَﺎﺀِ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮَّﻓﻊُ، ﻭﺍﻟﻨَّﺼْﺐُ، ﻭﺍﻟﺨَﻔْﺾُ، ﻭﻻ
ﺟَﺰﻡَ ﻓﻴﻬﺎ
�� Berkata penulis_rahimahullah:
“Adapun Isim, jenis I’rab yang dia miliki
adalah Rafa’, Nashab dan Khafadh. Tidak
ada jazem (pada Isim).”
 Penjelasan:
Jenis I’rab yang ada pada Isim hanya
tiga; Rafa’, Nashab dan Khafadh. Adapun
jazem tidak ada pada isim selama-
lamanya, artinya tidak akan kita
dapatkan bahwa ada isim dijazem,
maksudnya isim tidak menerima harakat
sukun atau yang menggantikannya.
➖➖➖➖➖➖➖
�� ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ – ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻭﻟﻸﻓﻌﺎﻝ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮَّﻓْﻊُ، ﻭﺍﻟﻨَّﺼﺐُ، ﻭﺍﻟﺠَﺰْﻡُ، ﻭﻻَ
ﺧَﻔْﺾَ ﻓﻴﻬﺎ
�� Berkata penulis_rahimahullah:
“Adapun Fi’il, jenis I’rab yang dia miliki
adalah Rafa’, Nashab dan Jazem. Tidak
ada Khafadh (pada Fi’il).”
 Penjelasan:
Jenis I’rab yang ada pada Fi’il hanya
ada tiga; Rafa’, Nashab dan Jazem.
Adapun Khafadh tidak ada pada Fi’il
selama-lamanya, artinya tidak akan kita
dapatkan bahwa ada Fi’il dikhafadh,
yaitu menerima harakat kasrah atau yang
menggantikannya.
�� KESIMPULAN:
��- Rafa’ dan Nashab masuk pada Isim
dan Fil’il.
��- Khafadh, khusus untuk Isim, yaitu
hanya bisa masuk pada Isim saja.
��- Jazem, khusus untuk Fi’il, yaitu
hanya bisa masuk pada Fi’il.
 Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita
akan lebih mengenal tentang macam-
macam I’rab ini apabila kita telah
mengetahui tempat-tempatnya dan
penggunaannya. Hal ini akan kita bahas
insya Allah pada pelajaran selanjutnya.
Semoga apa yang kami sampaikan hari ini,
bisa dipahami dengan baik.
Jangan lupa untuk selalu mengingat
maklumat-maklumat yang telah kita
terangkan dan jangan lupa pula untuk
terus dimuraja’ah (dibaca dan dipelajari
kembali).
Insya Allah kita akan lanjutkan pelajaran
berikutnya pada pertemuan yang akan
datang. Wallahu a’lam bish shawab.
[✏ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin
Damiri Al Jawy, 9 Rabi'uts Tsani 1435/ 9
Pebruari 2014_di Daarul Hadits_Al
Fiyusy_Harasahallah ��].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar