Cari Blog Ini

Minggu, 25 Mei 2014

Pelajaran ilmu nahwu bag 3

“PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL
AJURUMIYAH” 
(PELAJARAN KETIGA)
ALAMAT FI’IL (KATA KERJA)
(bagian pertama)
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ – ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻭﺍﻟﻔِﻌْﻞَ ﻳُﻌْﺮَﻑُ ﺑِﻘَﺪْ، ﻭَﺍﻟﺴﻴﻦِ ”َﻑْﻮَﺳ”ﻭ ﻭَﺗَﺎﺀِ
ﺍﻟﺘﺄْﻧﻴﺚِ ﺍﻟﺴَّﺎﻛِﻨﺔ .
Penulis – semoga Allah merahmatinya –
berkata:
“Dan fi’il (kata kerja) dapat diketahui
dengan huruf ( ﻗَﺪْ ‏), ‏(ﺱَ ‏), ‏( ﺳَﻮْﻑَ ) dan Ta
Ta’nits sakinah (ْﺕ).”
Penjelasan:
Setelah penulis menyebutkan alamat-
alamat ism, sekarang beranjak ke
penjelasan alamat-alamat fi’il (kata
kerja). Disini penulis menyebutkan empat
alamat untuk fi’il. Apabila kamu
mendapatkan salah satu alamat tersebut
masuk pada sebuah kata, maka ketahuilah
bahwa kata tersebut adalah fi’il.
Empat alamat tersebut adalah:
1. Huruf (ْﺪَﻗ), dia adalah alamat fi’il yang
dapat masuk pada fi’il madhi (kata kerja
lampau atau yang telah berlalu) dan juga
fi’il mudhari’ (kata kerja yang sedang
atau akan terjadi).
a. Apabila dia masuk pada fi’il madhi
maka dia memiliki dua makna:
��Bisa bermakna “tahqiq” yaitu jika kita
artikan dalam bahasa Indonesia bermakna
“sungguh”.
Contohnya:
ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﻗَﺪْ ﺫَﻫَﺐَ
” Muhamad sungguh telah pergi”
ﺯَﻳْﺪٌ ﻗَﺪْ ﺃَﻛَﻞَ
“Zaid sungguh telah makan”
�� Catatan:
Kita lihat pada dua jumlah atau kalimat
diatas, huruf (ْﺪَﻗ) masuk pada kata
(َﺐَﻫَﺫ) dan (َﻞَﻛَﺃ). maka ketahuilah bahwa
dua kata tersebut adalah fi’il.
��Bisa juga dia bermakna “taqrib” yaitu
jika kita artikan dalam bahasa Indonesia
bermakna “hampir”
Contohnya:
ﻗَﺪْ ﻏَﺮَﺑَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ
“Matahari hampir terbenam”
ﻗَﺪْ ﻗَﺎﻣَﺖِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ
“Sholat hampir ditegakkan/dilaksanakan.
�� Catatan:
Kita lihat pada dua jumlah atau kalimat
diatas, huruf (ْﺪَﻗ) masuk pada kata
(ْﺖَﺑَﺮَﻏ) dan (ْﺖَﻣﺎَﻗ). maka ketahuilah
bahwa dua kata tersebut adalah fi’il.
Berikut contoh dalam Al Quran:
{ ﻗَﺪْ :ﻥﻮﻨﻣﺆﻤﻟﺍ {َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ َﺢَﻠْﻓَﺃ 1
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman”
b. Apabila dia masuk pada fi’il mudhari’
maka dia juga memiliki dua makna:
��Bisa bermakna “taktsir” yaitu jika kita
artikan dalam bahasa Indonesia bermakna
“sering atau banyak”.
Contohnya:
ﻗَﺪْ ﻳَﻨْﺠَﺢُ ﺍﻟْﻤُﺠْﺘَﻬِﺪُ
“Banyak orang yang giat itu berhasil”
��Bisa juga bermakna “taqlil” yaitu jika
kita artikan dalam bahasa Indonesia
bermakna “jarang atau sedikit”.
Contohnya:
ﻗَﺪْ ﻳَﺼْﺪُﻕُ ﺍﻟْﻜَﺬُﻭْﺏُ
“Jarang orang pendusta itu berkata
jujur”
Kita lihat pada dua jumlah atau kalimat
diatas, huruf (ْﺪَﻗ) masuk pada kata
(ُﺢَﺠْﻨَﻳ) dan (ُﻕُﺪْﺼَﻳ),maka ketahuilah bahwa
dua kata tersebut adalah fi’il.
⛔ Perhatian:
Huruf (ْﺪَﻗ) terkadang apabila masuk
kedalam fi’il mudhari’ maka bermakna
“tahqiq” yaitu jika kita artikan dalam
bahasa Indonesia bermakna “sungguh”.
Contohnya:
{ ﻗَﺪْ ﻧَﺮَﻯ ﺗَﻘَﻠُّﺐَ ﻭَﺟْﻬِﻚَ ﻓِﻲ {ﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ :ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ
144
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu
menengadah ke langit”
Demikianlah pelajaran kita yang ketiga.
Dan insya Allah kita akan lanjutkan
alamat-alamat fi’il yang berikutnya pada
pertemuan yang akan datang. Wallahu
a’lam bish shawab.
[✏ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin
Damiri Al Jawy, 7 Shafar 1435/ 10
Desember 2013_di Daarul Hadits_Al
Fiyusy_H arasahallah ��].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar